keluaransdyhariini wanwantoto: Menko Polhukam ajak mahasiswa atasi tiga ancaman Indonesia Emas 2045
travelnepal.net - Berita Terkini & Terpercaya | Fakta Terbaru dari Lapangan: 2024-10-30 23:17:13 Penulis: keluaransdyhariini wanwantoto: Menko Polhukam ajak mahasiswa atasi tiga ancaman Indonesia Emas 2045 Komentar
keluaransdyhariini wanwantoto Menko Polhukam ajak mahasiswa atasi tiga ancaman Indonesia Emas 2045Kamis, 26 September 2024 14:35 W
sdylivedraw spgtoto 。
Menko Polhukam ajak mahasiswa atasi tiga ancaman Indonesia Emas 2045
- Kamis,keluaransdyhariini wanwantoto 26 September 2024 14:35 WIB
Diperlukan modal kepemimpinan yang memiliki wawasan kebangsaan adaptif, serba cepat, enerjik, tangguh, konsisten, dan menguasai teknologi informasi dan komunikasiMalang Raya (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengajak mahasiswa untuk terlibat bersama pemerintah guna mengatasi tiga ancaman yang menghambat terealisasinya target Indonesia Emas pada 2045.
Dalam pidato sambutan saat Stadium General di Universitas Merdeka, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, Menko Hadi menyatakan tiga ancaman yang harus dihadapi secara bersama, yakni serangan siber, narkoba, dan intoleransi.
"Kita semua harus bersatu sehingga bisa melawan, kalau tidak, maka tidak bisa melawan ancaman terbesar saat ini, yakni siber, narkoba, dan intoleransi," kata Hadi.
Baca juga: Menko Polhukam: Merawat persatuan kunci keberhasilan Indonesia Emas
Hadi menjelaskan Indonesia punya sumber daya manusia (SDM) melimpah, salah satunya dari kelompok mahasiswa yang menjadi motor utama dalam menapaki jalan menuju Indonesia Emas 2045.
Oleh karena itu, para mahasiswa diminta untuk mematangkan diri, tidak hanya menyoal aspek keilmuan semata, tetapi mental dan pemahaman terhadap pentingnya merawat persatuan serta toleransi sesama anak bangsa.
Indonesia Emas akan terwujud apabila seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di dalam para mahasiswa mampu menjadikan perbedaan sebagai kekuatan utama tanpa mengesampingkan kesetaraan hak dan tidak meninggalkan satu pun anak bangsa.
"Diperlukan modal kepemimpinan yang memiliki wawasan kebangsaan adaptif, serba cepat, enerjik, tangguh, konsisten, dan menguasai teknologi informasi dan komunikasi," ujarnya.
Baca juga: Menko Polhukam: Angkatan Siber perlu dibentuk untuk perkuat pertahanan
Selain tiga hal itu, Hadi juga menyatakan satu tantangan lain yang juga muncul adalah judi daring. Aktivitas itu harus dicegah secara kuat, karena memberikan dampak berbahaya pada usaha bangsa Indonesia mencapai target di tahun 2045.
"Ini harus dilawan bersama, mahasiswa jangan ada yang top up," kata dia.
Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, kata dia, berkomitmen membantu pengawasan agar tidak ada mahasiswa yang terjebak di dalam praktik judi daring.
"Nanti saya coba cek mahasiswa Universitas Merdeka apakah ada yang bermain judi daring, nanti datanya saya sampaikan ke rektor. Kalau TNI-Polri sudah saya sampaikan ke Panglima TNI dan Kapolri siapa saja yang main judi daring," ucapnya.
Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
Artikel Terkait
Perludem: KPU dan Bawaslu harus lebih intens berkolaborasi di pilkada
Pilkada 2024Perludem: KPU dan Bawaslu harus lebih intens berkolaborasi di pilkadaKamis, 3 Oktober 202024-10-30Romy Soekarno sebut gantikan Arteria karena keputusan DPP PDIP
Romy Soekarno sebut gantikan Arteria karena keputusan DPP PDIPSelasa, 1 Oktober 2024 14:37 WIBAnggot2024-10-30Politik kemarin, Cak Imin tinggalkan Senayan hingga HUT TNI
Politik kemarin, Cak Imin tinggalkan Senayan hingga HUT TNISelasa, 1 Oktober 2024 08:50 WIBWakil Ket2024-10-30- PDIP: Pertemuan Megawati-Prabowo menghitung hariSelasa, 1 Oktober 2024 15:37 WIBKetua Badan Anggaran2024-10-30
Ditjen Bina Adwil Kemendagri edukasi camat untuk penanganan bencana
Ditjen Bina Adwil Kemendagri edukasi camat untuk penanganan bencanaKamis, 26 September 2024 22:23 WI2024-10-30Dewan Pers: Buku "Mengadu(kan) Pers" jadi bahan belajar jurnalis
Dewan Pers: Buku "Mengadu(kan) Pers" jadi bahan belajar jurnalisSelasa, 1 Oktober 2024 14:10 WIBKetu2024-10-30
Komentar